Senin 18 Mar 2013 18:09 WIB

Petugas Pemprov yang Pamer Alat Kelamin Bisa Disanksi

Petugas Sudin pamer kelamin saat penggusuran di Penjaringan, Jakarta Utara.
Foto: beritajakarta.com
Petugas Sudin pamer kelamin saat penggusuran di Penjaringan, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Febriana Tambunan, Kasie Sudin Penertiban Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Jakarta Utara, mengaku tak yakin pelaku pamer alat kelamin saat penggusuran di kawasan bantaran kali Opak, Penjaringan, Jakut, adalah petugas Sudin P2B.

Meski meragukan informasi tersebut, Febriana berjanji akan menelusuri adanya pelecehan seksual yang diduga dilakukan petugas P2B Jakut.

Sebelumnya Erna (35), seorang penyewa bangunan di Jalan Gedong Panjang Raya No 42, Jakut, mengaku menjadi korban pelecehan seorang petugas Sudin P2B Jakut. Saat penggusuran petugas tersebut mempertontonkan alat kelaminnya kepada Erna saat penggusuran di wilayah tersebut dua pekan lalu.

Seperti dilansir Berita Jakarta.com, saat sedang memotret jalannya eksekusi pembongkaran bangunan dengan kamera ponsel, tiba-tiba seorang oknum petugas membuka resleting celana dan mengeluarkan alat kelaminnya ke arah Erna.

"Saya ambil gambar sebagai bukti ke pemilik bangunan kalau bangunannya dibongkar. Tiba-tiba dia (petugas) mengeluarkan penisnya dan menantang minta difoto," keluh Erna, Senin (18/3).

Febriana menjelaskan bangunan tersebut hanya dibongkar bagian pagar dan kanopinya, lantaran ada proyek normalisasi Kali Opak. Selain itu, kata Febriana, bangunan tersebut dibongkar lantaran tidak sesuai perizinan.

"Tapi, saya tidak yakin petugas dari P2B, itu mengada-ngada saja. Belum tentu juga petugas, buktikan dulu kebenarannya," tutur Febriana membela.

Diklaim Febriana, selama ini tidak ada petugas yang melakukan tindakan memalukan seperti itu. "Kita akan coba menelusurinya, tapi harus ada bukti orangnya, fotonya. Kalau memang terbukti baru kita kenakan sanksi. Tapi, kewenangannya bukan kami yang berikan sanksi," sebut Febriana.

Ipong Wijaya (50), saksi sekaligus korban pembongkaran lainnya menduga petugas yang mengeluarkan alat kelamin itu oknum P2B Jakut. Sebab, sebelum dilakukan pembongkaran, pihaknya telah mendapatkan surat pembongkaran dari Sudin P2B Jakut.

"Dia (petugas) menunjukkan alat kelaminnya ke Er, biar Er takut dan mundur. Saat itu keadaannya rame dan banyak orang. Kami minta kejelasan pak, kenapa ini dibongkar?" tanyanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement