Senin 18 Mar 2013 20:46 WIB

Kemenag Tak Mau Terima Mobil Tua untuk Haji

Rep: Agus Raharjo/ Red: Dewi Mardiani
Bus jamaah haji Indonesia dari pemondokan menuju Masjidil Haram PP
Foto: Siwi Tri Puji/Republika
Bus jamaah haji Indonesia dari pemondokan menuju Masjidil Haram PP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain faktor makanan yang menjadi persoalan dalam penyelenggaraan haji, transportasi juga dinilai sebagai faktor yang membuat indeks kepuasan jamaah menurun. Terlebih, penyelenggaraan haji tahun lalu terjadi insiden bus jamaah terbakar di Arab Saudi.

Ketidakpuasan masalah transportasi, menurut Menteri Agama Suryadharma Ali, bukan hanya dirasakan jamaah, tapi juga penyelenggara haji. Dia mengatakan, ketidakpuasan itu karena penyelenggara memeroleh mobil yang umurnya tua. Mobil tua itu, kata Suryadharma, bagasi terletak di atas dan memiliki dua pintu.

"Tahun ini kita tidak mau terima mendapatkan mobil tua. Mobil tua itu yang bagasinya di atas, jadi koper taruh di atas dan pintunya cuma dua," kata Suryadharma Ali, di Kementerian Keuangan, Senin (18/3).

Suryadharma menambahkan mulai tahun ini Indonesia akan meminta bus yang umurnya baru. Indonesia akan meminta bus dengan 3 pintu, 2 di sebelah kiri dan 1 sebelah kanan. Selain itu, bus itu harus memiliki bagasi di bawah. "Paling tua (tahun) 2005 ke atas atau ya  2008 ke atas," tambah dia.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kepuasan terhadap layanan transportasi memiliki indeks terendah di antara layanan lain. Pelayanan transportasi pada penyelenggaraan haji tahun 2012 atau 1433 Hijriyah hanya 74,00 persen. Di antara 4 Daerah Kerja (Daker) di Arab Saudi, Daker Armina memiliki indeks kepuasan terendah dengan 70,66 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement