REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain faktor makanan yang menjadi persoalan dalam penyelenggaraan haji, transportasi juga dinilai sebagai faktor yang membuat indeks kepuasan jamaah menurun. Terlebih, penyelenggaraan haji tahun lalu terjadi insiden bus jamaah terbakar di Arab Saudi.
Ketidakpuasan masalah transportasi, menurut Menteri Agama Suryadharma Ali, bukan hanya dirasakan jamaah, tapi juga penyelenggara haji. Dia mengatakan, ketidakpuasan itu karena penyelenggara memeroleh mobil yang umurnya tua. Mobil tua itu, kata Suryadharma, bagasi terletak di atas dan memiliki dua pintu.
"Tahun ini kita tidak mau terima mendapatkan mobil tua. Mobil tua itu yang bagasinya di atas, jadi koper taruh di atas dan pintunya cuma dua," kata Suryadharma Ali, di Kementerian Keuangan, Senin (18/3).
Suryadharma menambahkan mulai tahun ini Indonesia akan meminta bus yang umurnya baru. Indonesia akan meminta bus dengan 3 pintu, 2 di sebelah kiri dan 1 sebelah kanan. Selain itu, bus itu harus memiliki bagasi di bawah. "Paling tua (tahun) 2005 ke atas atau ya 2008 ke atas," tambah dia.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kepuasan terhadap layanan transportasi memiliki indeks terendah di antara layanan lain. Pelayanan transportasi pada penyelenggaraan haji tahun 2012 atau 1433 Hijriyah hanya 74,00 persen. Di antara 4 Daerah Kerja (Daker) di Arab Saudi, Daker Armina memiliki indeks kepuasan terendah dengan 70,66 persen.