REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, kembali menekankan dukungannya terhadap hak para kaum gay, lesbian, dan transgender (LGBT).
Kali ini dengan tegas Hillary menyatakan dukungannya terhadap pernikahan sesama jenis.
"LGBT Amerika adalah rekan-rekan sejawat kita, guru-guru kita, tentara-tentara kita, teman-teman kita, orang-orang yang kita cintai. Dan mereka merupakan warga negara dan memiliki kedudukan sama, patut mendapatkan hak-hak kewarganegaraan. Dan itu termasuk pernikahan," katanya dalam video yang dikeluarkan Human Rights Campaign, organisasi hak-hak sipil yang memperjuangan hak kaum gay.
Dukungan yang disampaikan Hillary itu muncul beberapa hari setelah suaminya, mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton, mendesak Mahkamah Agung untuk membatalkan undang-undang yang ditandatanganinya pada tahun 1996.
Undang-undang tersebut menetapkan bahwa pernikahan merupakan penyatuan antara seorasng laki-laki dan seorang perempuan. Bill Clinton kini menyebut undang-undang tersebut "diskriminatif".
"Karena itulah saya mendukung pernikahan bagi pasangan-pasangan lesbian dan gay. Saya mendukung secara pribadi dan sebagai kebijakan serta hukum," kata Hillary.
Hillary juga mengatakan bahwa pernikahan merupakan bangunan dasar dari masyarakat.
"Menghalangi peluang tersebut bagi putra-putri kita hanya karena mereka siapa dan siapa yang mereka cintai berarti menghalangi peluang bagi mereka untuk menjalani pontensi yang diberikan Tuhan," kata Hillary lagi.
Hillary sebelumnya mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri AS pada 1 Februari lalu. Banyak yang memperkirakan Hillary akan maju sebagai presiden pada 2016 mendatang.