Selasa 19 Mar 2013 15:12 WIB

Aher Minta Sekolah Sortir Buku Berbau Porno

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Ahmad Heryawan
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Ditemukannya kembali buku berbau porno di Jabar, disayangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Oleh karena itu, Heryawan meminta pihak sekolah dalam hal ini guru untuk menyortir terlebih dulu buku-buku yang masuk ke sekolah.

Hal itu penting dilakukan, agar buku berbau porno tidak lolos dibaca siswa. "Teliti dulu isi bukunya, suruh orang untuk membaca bisa pakar atau guru," ujar Heryawan usai membuka Rapat Koordinasi Bersama di UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Gunung Djati, Selasa (19/3).

Heryawan mengatakan, penyortiran buku dilakukan dengan membaca buku tersebut. Jadi, kalau ada 60 buku maka buku tersebut harus disebar ke-60 untuk dibaca. Bisa pakar atau guru.

Dengan penyortiran ini, bisa ketahuan mana buku yang layak dan tidak. Kalau ternyata memang tidak layak, maka bukut tersebut langsung dicabut peredarannya. "Kalau ada hal-hal begitu, boleh jadi buku itu jatah dari pemerintah atau berasal dari sumbangan atau hibah," katanya.

Heryawan mengaku menyesalkan kasus buku porno tersebut bisa muncul. Hal itu menunjukan sensor dari pihak sekolah masih lemah. Menurutnya, tim khusus penyortir buku harus segera dibentuk di setiap sekolah. Jangan sampai tim baru dibentuk setelah muncul kasus buku porno.

Dia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah untuk membantu pembentukan tim khusus sortir buku sekolah tersebut. "Ini sudah dibaca siswa, baru setop. Harusnya ada sensornya berlapis," kata Heryawan.

Seperti diketahui sejumlah orang tua siswa di Kota Cimahi memprotes isi buku pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjaskes) untuk siswa kelas lima sekolah dasar karena dianggap vulgar.

Menurut sebagian orang tua, buku paket dengan ketebalan 130 halaman untuk tahun ajaran 2012–2013 pada Bab V halaman 45 dinilai tidak pantas untuk diajarkan pada siswa.

Isi materi pelajaran dalam buku yang diterbitkan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) itu memuat pemaparan mengenai kesehatan reproduksi. Selain itu, dijelaskan juga mengenai bentuk pelecehan seksual.

Buku tersebut ditemukan di antaranya di SDN Padasuka 1, SDN Padasuka 2, SDN Padasuka 3, SDN Cibabat Mandiri 1, SDN Cibabat Mandiri 2, dan SDN Cibabat Mandiri 3.

Sebelumnya ditemukan di Cimahi, beberapa bulan lalu Kota Bandung dihebohkan dengan buku berbahasa Sunda yang berbau porno berjudul 'Ngenah Keneh Inem.' Buku tersebut, salah satunya ditemukan di SMA 9 Kota Bandung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement