REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain naturalisasi yang bermain di klub divisi dua Belanda, Almere City, Stefano Lilipaly, tidak terpilih ke dalam 28 pemain yang diproyeksikan berlaga dalam laga kedua kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, Sabtu (23/3). Ironisnya, ia terganjal masalah administrasi kewarganegaraan.
Wakil Ketua BTN Harbiansyah Hanafiah tidak bisa menjelaskan secara rinci masalah administrasi apa yang masih mengganjal Stefano Lilipaly. Ketika ditanya wartawan usai menggelar konferensi pers, dia justru meminta wartawan untuk meminta penjelasan kepada Demis DJamoeddin, sosok yang disebutnya akan menjabat Sekretaris BTN.
"Coba tanya ke Demis, calon sekretaris BTN," kata Harbiansyah sambil memanggil Demis yang kebetulan berada tidak jauh di belakangnya.
Demis yang pernah menjadi manajer tim SAD Indonesia ini tentu tidak tahu-menahu mengenai administrasi Stefano. Namun dia mengungkapkan, untuk urusan keabsahan pemain naturalisasi pada Piala Asia yang termasuk sebagai kegiatan FIFA, syaratnya sangat banyak. Selain paspor dan KTP, pemain naturalisasi juga harus menyertakan data-data kependudukan dari ibu, ayah, nenek, atau kakek.
"Saya tidak tahu apa-apa soal kekurangan administrasi Stefano. Karena saya pun tidak punya jabatan apa-apa di BTN," ucapnya.
Mantan manajer timnas Piala AFF 2012, Habil Marati yang menjadi salah satu pengurus BTN mengaku sangat kecewa dengan keputusan pencoretan Stefano dari skuat timnas. Dia pun membantah keras pernyataan yang menyebutkan bahwa Stefano terganjal administrasi. Habil memastikan Stefano tidak memiliki masalah apapun pada administrasinya.
"Bohong itu. Administrasi Stefano sudah selesai semuanya. Saya berani jamin," kata Habil melalui sambungan telepon.
Habil sangat kecewa lantaran Stefano sudah melakukan banyak pengorbanan demi memenuhi panggilan timnas. "Dia itu mainnya bagus. Apalagi dia sudah rela gajinya dipotong satu setengah bulan oleh klubnya, Almere City," tambahnya.
Pemanggilan Stefano memang dilakukan langsung oleh Habil, sebelum Harbiansyah menjabat Wakil Ketua BTN. Habil kala itu digadang-gadang akan menjabat Wakil Ketua BTN ataupun manajer timnas.
Tapi kini, posisi manajer pun tidak jelas dijabat oleh siapa. Perdebatan antara pengurus BTN terjadi setelah Harbiansyah memutuskan memecat pelatih Luis Manuel Blanco dan menggantikannya dengan Rahmad Darmawan. Habil merupakan salah satu orang yang tidak setuju dengan pemecatan Luis Manuel Blanco.