REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Harbiansyah Hanafiah menilai penggantian pelatih di skuat timnas Indonesia adalah keputusan yang tepat. Harbiansyah mengatakan, penunjukkan Rahmad Darmawan sebagai pelatih menggantikan pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco perlu dilakukan demi menjaga stabilitas timnas.
Selain itu juga bertujuan agar timnas bisa diisi pemain gabungan dari Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL). "Penunjukkan RD untuk menyelamatkan situasi timnas yang sebentar lagi akan melakoni laga melawan Arab Saudi pada Sabtu (23/3)," kata Harbiansyah di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (19/3).
Harbiansyah mengakui situasi timnas sempat memanas ketika Blanco melakukan pencoretan terhadap 14 pemain ISL tanpa alasan jelas. Menurutnya, pencoretan tersebut sangat tidak patut dilakukan karena Blanco membuat keputusan tersebut tanpa terlebih dahulu melihat kemampuan para pemain itu.
"Mereka belum latihan secara penuh, masa sudah dipecat," ungkapnya.
Ia melanjutkan, akibat pencoretan yang dilakukan Blanco pada Jumat (15/3) siang, para pemain ISL pun tersinggung dan sempat melakukan aksi mogok di sore hari. Melihat kondisi ini, Harbiansyah langsung menemui pemain dan memerintahkan untuk tetap mengikuti latihan.
Namun, agar membuat kondisi timnas kembali membaik, Blanco pun akhirnya disepakati untuk dipecat. "Ini dilakukan agar Merah Putih diperkuat para pemain terbaik," ucapnya.
Harbiansyah menampik kabar keputusan tersebut merupakan sepihak darinya. Dia mengatakan pemecatan Blanco sudah diketahui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, bahkan Ketua BTN Isran Noor. "Djohar sudah tahu soal pemecatan Blanco dan setuju. Saya pun selalu melaporkan perkembangan kepada Ketua BTN Isran Noor," katanya.
Hanya saja, diakui Harbiansyah, komunikasi dengan Isran Noor belakangan ini sedikit tersendat. Pasalnya, anggota Partai Demokrat itu sangat susah untuk dihubungi. "Sampai saat ini, sms saya saja tidak pernah dibalas," tuturnya.