REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tujuh Marinir Amerika Serikat (AS) tewas dan tujuh lainnya terluka ketika sebuah mortir meledak saat masih dalam tabung peluncuran selama pelatihan di Nevada, kata pihak militer, Selasa (19/3). Mortir itu meledak selama latihan di pos militer Hawthorne.
Korps Marinir pun mengeluarkan larangan pelatihan dengan semua mortir sejenis itu. "Sekarang tengah dilakukan penyelidikan sampai selesai," kata Juru Bicara Marinir Kapten Kendra Motz, seperti dilaporkan AFP, Rabu (20/4).
Pos militer di Nevada itu seluas 147 ribu hektare (hampir 600 kilometer) dan meliputi lebih dari 2.000 bunker. Lokasinya sekitar 140 mil (225 km) tenggara Reno. Tempat itu merupakan medan terpencil yang digunakan untuk melatih pasukan yang dipersiapkan untuk disebarkan ke Afghanistan.
Mayor Jenderal Raymond Fox, komandan II Ekspedisi Angkatan Laut menyatakan kesedihan atas meninggalnya korban, yang berasal dari Divisi Laut 2 berbasis di Camp Lejeune, North Carolina. "Kami berduka kehilangan mereka, dan dengan berat hati kita ingat keberanian dan pengorbanan mereka," katanya dalam satu pernyataan.
Presiden AS Barack Obama dan Menteri Pertahanan Chuck Hagel diberi penjelasan singkat tentang kecelakaan dan menyatakan belasungkawa mereka, kata para pejabat. Senator Harry Reid dari Nevada mengatakan, "Perasaan sedih saya sampaikan untuk keluarga mereka. Simpati saya dengan sesama Marinir, yang juga berduka atas kejadian ini."