REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan menambah halte Angkutan Perkotaan Terintegrasi Busway (APTB). Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Sopandi Budiman.
"Dalam waktu dekat ini akan ada penambahan. Di daerah Rawapanjang dan di Jalan Cut Mutia," katanya kepada wartawan, Rabu (20/3).
Meskipun animo masyarakat untuk menggunakan APTB masih kurang, penambahan halte tersebut dilakukan untuk mempermudah jangkauan masyarakan ke tujuan.
Ia menambahkan, selama ini masyarakat kurang tertarik menggunakan APTB lantaran akses yang ditempuh masih sulit. Masyarakat harus menuju ke terminal dahulu sebelum menggunakan APTB.
"Kalau misalnya dari Pekayon mau menggunakan APTB, harus ke terminal dahulu, itu menambah cost dan waktu," katanya menambahkan.
Sopandi mengatakan tidak hanya penambahan halte yang akan dilakukan. Namun, jalur APTB juga akan ditambah, seperti rute Bekasi-Kampung Rambutan, dan Bekasi-Tanah Abang.
Lukman (32 tahun), warga Bekasi, mengaku belum pernah menggunakan angkutan APTB. "Belum pernah naik, sedikit busnya, jalurnya juga nggak lewat," katanya.
Ia berharap agar jumlah armada dan fasilitas ditambah. Saat ini, APTB hanya melayani rute Bekasi-Pulogadung. Dari 15 jumlah armada, baru lima armada APTB yang beroperasi. Hal ini disebabkan kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan APTB.
Sementara, empat halte penumpang yang sudah tersedia berada di Terminal Induk Bekasi, Jalan Ahmad Yani dekat pintu tol Bekasi Barat, dan dua halte di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur.
Berdasarkan pantauan Republika, halte bus APTB di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, digunakan oleh gelandangan dan pengemis untuk beristirahat pada malam hari. Pada siang hari, halte tersebut digunakan untuk menunggu angkutan umum. Halte yang berukuran 4x2 meter itu tidak bertuliskan 'Halte APTB'. Selain itu, halte tersebut juga terlihat kotor dan kusam.