Rabu 20 Mar 2013 12:34 WIB

Banan binti Ali Ath-Thanthawi: Darah Tumpah di Jalan Dakwah (2)

Red: Heri Ruslan
Banan binti Ali Ath-Thanthawi
Foto: google
Banan binti Ali Ath-Thanthawi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Nashih Nashrullah

Perempuan kelahiran 1941 itu, adalah sosok Muslimah yang tegar menghadapi ujian Tidak sedikitpun ada keluh dan kesah keluar dari lisannya. Bahkan, ketika ia harus menghadapi kenyataan sang suami ditahan. Di kala susah itu, ia tampil menjadi penyemangat dan oase yang melunturkan kegamangan dan kegundahan. 

Ia meyakinkan, dirinya akan menjaga keluarga dan seluruh hartanya. “Jangan bersedih memikirkan kami, tapi pikirkanlah agamamu, kewajibanmu, dan dakwahmu.”

Masih kuat di ingatan Syekh Isham, petuah bijak yang disampaikan isterinya tersebut. Saat berada di dalam penjara, Isham pernah mengalami kelumpuhan. Ini akibat deraan siksaan yang ia terima. Ia menukilkan nasehat itu : “Wahai suamiku Isham, janganlah  bersedih hati dan jangan pula berputus asa. Allah akan mengangkat derajat orang yang di ujinya, jika engkau tak mampu berjalan dengan kakimu, engkau bisa berjalan dengan kaki-kaki kami.''