REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Pengelolaan revitalisasi Kota Tua direncanakan akan dilakukan oleh Pemprov kerja sama dengan Unesco. Konsep revitalisasi direncanakan selesai dalam dua pekan, termasuk penataan PKL Kota Tua.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan konsep yang telah selesai akan dibahas bersama dengan UPT Kota Tua dan pemilik para bangunan. "Pemilik pribadi bangunan setuju dengan program revitalisasi ini," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/3).
Saat ini 70 persen bangunan Kota Tua 70 dimiliki oleh BUMN. Nantinya, program revitalisasi juga akan menggandeng pihak-pihak yang peduli dengan Kota Tua. Pemprov pun menyerahkan program tersebut kepada Unesco karena dianggap lebih berpengalaman untuk revitalisasi sejak 1970.
"Jangan sampai orang tidak suka Kota Tua diserahkan itu, nanti cara pandangnya beda. Bisa-bisa Kota Tua dijadikan Jakarta Fair baru,"
ujarnya.
Unesco menyatakan, tertarik dengan Kota Tua karena peninggalan budaya di Jakarta pada masa Kolonial yang perlu dijadikan warisan budaya.