REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Untuk mewujudkan rencana pembangunan Museum Bung Karno, Guruh Soekarno Putra menemui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balaikota.
Dalam pertemuan itu, dibicarakan mengenai kelanjutan rencana pembangunan Museum Bung Karno yang telah digagas sejak era Presiden Soeharto.
Dikatakan Guruh, dirinya sengaja menemui Jokowi untuk membicarakan rencana pembangunan Museum Bung Karno. Awalnya, kata Guruh, lokasi Museum Bung Karno dipilih di Gedung Graha Pemuda yang saat ini menjadi kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga.
"Ini kan wasiatnya Bung Karno, bahwa barang-barang peninggalannya tidak berikan kepada ahli waris tapi untuk rakyat Indonesia. Maka untuk itu harus dibuatkan museum, tapi pada era Orde Baru, wasiat Bung Karno ini tidak pernah dipedulikan," ujar Guruh, usai bertemu Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, seperti dilansir situs beritajakarta.com.
Untuk lokasi, kata Guruh, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menentukannya. Ia pun mengaku, kedatangan dirinya menemui Jokowi untuk menanyakan berbagai hal termasuk izin dan pendanaan pembangunan Museum Bung Karno.
"Terserah mau ditempatkan di mana. Nanti kita sebut Persada Soekarno. Di dalamnya itu ada Museum Bung Karno, ada perpustakaan dan gedung arsip," katanya.
Selain itu, dibahas juga mengenai penempatan bendara pusaka merah putih yang seharusnya disimpan di Monumen Nasional (Monas). Namun hingga saat ini, bendera yang telah berusia 67 tahun itu masih berada di Istana Merdeka. "Ya, itu kan juga amanat Bung Karno, bahwa bendera pusaka merah putih itu nantinya akan ditempatkan di Monas. Tapi Bung Karno berpesan jangan dipindahkan kalau Monas belum selesai," ucapnya.