REPUBLIKA.CO.ID, CAKUNG -- Penerapan Pasar Bebas Bahan Kimia akan dilakukan di lima pasar tiap wilayah di DKI Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pemprov bekerja sama dalam membuat stiker makanan bebas bahan kimia.
Ketua BPOM RI Lucky S Slamet mengatakan pengawasan akan dilakukan secara rutin dan intensif. Hasil peninjauan yang telah dilakukan menunjukkan pasar mengalami kemajuan yang bagus terkait pengetahuan bahan berbahaya untuk makanan.
"Tetapi pengetahuan tentang itu perlu digalakkan kembali agar pembeli dan penjual tidak membeli sesuatu yang berbahaya," ujarnya Rabu (20/3).
Selain pengawasa, BPOM juga akan melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Lucky mengaku program seperti ini bukan hanya dilakukan saat ini saja. Pengecekan biasanya dilakukan di Balai Besar POM DKI Jakarta.
"Saat ini tiba saatnya masuk ke pasar dan akan dilakukan secara bertahap," katanya. Sedangkan jenis bahan kimia berbahaya yang dilarang untuk makanan telah dilakukan peringatan publik.
Sebanyak 448 item jamu yang mengandung bahan kimia terlihat ditemukan di Pasar Klender. Pengecekan ini menganut hukum penawaran dan permintaan.
Penawaran pemerintah dengan melakukan pengawasan. Sedangkan permintaan masyarakat dilakukan dengan pengetahuan untuk menolak produk berbahaya.
Sementara itu Gubernur Jokowi mengimbau BPOM bekerjasama dengan pemprov akan membuat label untuk menandakan toko seperti toko Jamu menandakan telah dicek BPOM. "Saya kira ini harus segera digaungkan dan akan dilakukan oleh Pemprov juga BPOM," ujarnya.