Rabu 20 Mar 2013 17:15 WIB

Angkutan Pelabuhan Mogok, Bongkar Muat Tanjung Perak Lumpuh

Rep: Amri Amrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Peti kemas di pelabuhan, ilustrasi
Peti kemas di pelabuhan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Perak pada Rabu (20/3) lumpuh akibat aksi mogok yang dilakukan ratusan sopir truk angkutan pelabuhan.

Aksi mogok ini menuntut agar Pemerintah mencabut Peraturan Menteri (Permen) 1 tahun 2013 yang melarang angkutan bongkar muat pelabuhan menggunakan BBM bersubsidi.

Pantauan Republika di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) ratusan truk berkapasitas besar parkir berjejer di pinggir jalan akses TPS dan pintu masuk TPS. Jalan di beberapa terminal pelabuhan pun lengang tidak seperti hari biasanya, dimana truk kontainer dan trailer berlalu lalang. 

Humas PT Pelindo III Edy Suprianto mengatakan, akibat aksi mogok ini, 80 persen aktifitas bongkar muat kapal kargo di pelabuhan terganggu. Setidaknya 37 Kapal Kargo pada akhirnya hanya bersandar di dermaga. Tidak ada aktifitas bongkar muat sejak aksi mogok DPC Organda Tanjung Perak Surabaya.