REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Badan Tim Nasional (BTN) Habil Marati memastikan pemain naturalisasi Stefano Lilipaly tidak ada masalah dengan administrasi. Habil pun menduga ada unsur ketidaksukaan dari suatu pihak sehingga pemain Almere City itu dicoret dari skuat timnas.
Pada Selasa (19/3), pelatih Timnas Indonesia Rahmad Darmawan didampingi Wakil Ketua BTN Harbiansyah mengumumkan 28 pemain timnas yang lolos seleksi tahap pertama. Namun Stefano tidak termasuk diantaranya. Stefano dicoret dengan alasan masih terganjal administrasi.
"Bohong besar kalau Stefano bermasalah dengan administrasi. Administrasi dia sudah komplit seratus persen," tegas Habil.
Karena itu, Habil menilai ada penyimpangan terkait pencoretan Stefano dari skuat timnas. "Penilaian terhadap Stefano tidak berdasarkan kualitas. Melainkan ada unsur 'like' dan 'dislike'," ungkapnya.
Habil mengatakan segala syarat-syarat administrasi Stefano sudah rampung. Mulai dari paspor, Kartu Tanda Penduduk (KTP), akte kelahiran, surat keterangan dari Federasi Sepakbola Kerajaan Belanda (KNVB), dan surat pernyataan lima tahun berturut-turut tinggal di Indonesia.
"Syarat-syarat itu pun sudah kami serahkan ke AFC," ungkap Habil sambil menunjukkan bukti-bukti administrasi tersebut kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/3).
Direktur Alih Status dan Transfer Pemain, Marco Paulo membenarkan pernyataan Habil. Marco mengatakan Stefano tidak bermasalah dengan administrasi. Sama halnya dengan pemain naturalisasi lain seperti Sergio Van Dijk dan Raphael Maitimo yang terpilih ke dalam 28 pemain.
"Semua dokumen Stefano, Van Dijk, dan Maitimo mulai dari paspor hingga surat pernyataan dari KNVB sudah masuk ke AFC," ujar Marco. N satria kartika yudha Powered by Telkomsel BlackBerry®