REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hal yang mengejutkan saat Kurnia Meiga Hermansyah menjadi salah satu nama yang masuk ke dalam skuat Merah Putih berisi 28 pemain pilihan duet pelatih Rahmad Darmawan-Jacksen Tiago yang dipersiapkan untuk laga kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi, Sabtu (23/3) nanti.
Usai dipanggil untuk memperkuat timnas senior di Piala AFF 2010 lalu, posisi penjaga gawang Arema Indonesia itu sulit digantikan sebagai kiper nomor satu di Indonesia.
Hanya konflik dualisme di sepak bola tanah air saja yang membuat posisi kiper kelahiran Jakarta 7 Mei 1990 itu digeser Endra Prasetya pada Piala AFF 2012 silam. Setelah dualisme berakhir, kiper bertinggi badan 190 centimeter itu kembali dipercaya mengawal gawang skuat Garuda.
Dalam latihan terakhir timnas di Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (20/3) petang kemarin, Rahmad dan Jacksen lebih mempercayakan gawang proyeksi tim inti kepada Meiga ketimbang dua kiper lainnya, I Made Wirawan dan Samsidar. Pemain terbaik kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 itu pun sanggup mengawal gawangnya dengan baik.
Sosok Meiga mulai dikenal publik Indonesia secara luas sejak memperkuat timnas Indonesia U-19 pada 2007 lalu. Setelah itu, ia secara konsisten 'naik kelas' ke jenjang di atasnya dari timnas U-21, timnas U-23, hingga timnas senior.
Pada Piala AFF 2010, ia memang masih menjadi kiper ketiga di bawah Markus Haris Maulana dan Ferry Rotinsulu. Akan tetapi setelah turnamen sepak bola se-Asia Tenggara tersebut, ia merebut posisi penjaga gawang utama skuat Merah-Putih. Sayang, terjadi dualisme sehingga Meiga harus sabar menanti debutnya untuk skuat Garuda.
Aksi Meiga yang paling diingat publik pecinta sepak bola tanah air adalah saat memperkuat timnas U-23 di ajang SEA Games 2011 di Jakarta. Sepanjang turnamen, Meiga bermain gemilang hingga membawa Indonesia menembus final menghadapi Malaysia.
Saat partai puncak itu harus melewati adu penalti, Meiga melakukan sejumlah penyelamatan dari tendangan para pemain Malaysia. Sayang, Indonesia pada akhirnya harus kalah saat penyelamatan terakhir Meiga gagal mencegah bola masuk ke gawangnya.