REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Masuknya budaya asing yang makin masif, mengancam keberadaan seni dan budaya lokal sebagai kekayaan bangsa yang harus dijaga.
Guna membentengi serbuan budaya asing, sembilan tahun lalu lahirlah Kampung Budaya Lembur Tengah di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabbumi, Jawa Barat. Setiap tahunnya Kampung Lembur Tengah menggelar festival pesta rakyat.
"Warga di kampung budaya menjaga kesenian sunda yang hampir punah," ujar Pupuhu atau pimpinan Kampung Budaya Lembur Tengah, Pay Agustian.
Tercatat, 432 jenis seni sunda yang coba dipertahankan keberadaannya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 96 jenis kesenian sunda yang hampir punah. Salah satunya seni Tutunggulan.
Menurut Pay, pengetahuan mengenai budaya dan kesenian sunda harus diberikan sejak dini kepada anak-anak. Targetnya, keberadaan seni sunda dapat diteruskan dari generasi ke generasi.
Karenanya, Pay menyambut positif banyaknya pelajar maupun santri yang ingin belajar budaya sunda. Contohnya kedatangan sekitar 90 santri dari Pesantren Modern Internat Al Kausar, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/3) kemarin. Mereka tinggal selama tiga hari di kampung budaya untuk mengenal kebudayaan sunda.