REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Banyak kejanggalan yang disebut pemain sepak bola dan pelatih soal pemilihan suara FIFA Ballon d'Or 2012. Ajang pemilihan pelatih dan pemain terbaik sejagad itu dinilai penuh kecurangan.
Sejauh ini, FIFA belum merespon secara khusus tudingan tersebut. Kendati demikian, Federasi pimpinan Sepp Blatter itu telah menyuatakan bahwa hasil pemilihan telah berjalan sesuai prosedur dan tanpa kecurangan. "Daftar voters telah akurat," pernyataan FIFA melalui laman resmi, Rabu (20/3).
Tudingan kecurangan yang dilakukan FIFA dalam hasil Ballon d'Or 2012 terkuak usai Mourinho mengutarakan alasannya tidak hadir dalam acara tahunan tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terkait pengaturan serta skandal yang dilakukan FIFA dalam pemungutan suara.
"Beberapa orang menelepon dan mengatakan telah memilihku. Tapi mereka muncul dalam dukungan untuk pelatih lain," kata Mou. Sebelunya, Mou mengaku tak datang lantaran sibuk menyiapkan timnya menghadapai perempat final Copa del Rey kontra Celta Vigo, saat itu.
Keanehan juga dirasakan striker Napoli Goran Pandev. Menurutnya, ada kejanggalan terkait hasil voting terhadap pemilihan pelatih terbaik yang dimenangi oleh Vicente del Bosque tersebut.
FIFA telah memutuskan predikat pelatih terbaik dunia 2012 jatuh ke tangan Vicente Del Bosque, pelatih timnas Spanyol usai mendulang 34,51 suara.
Sementara itu, the Special One hanya mendapat 20,49 suara, mengungguli Pep Guardiola (Barcelona) yang meraih 12,91 suara. Pemilih FIFA Ballon d'Or terdiri dari unsur manajer timnas seluruh negara, pemain, dan jurnalis.