REPUBLIKA.CO.ID, NICOSIA -- Penutupan bank di Siprus diperpanjang hingga pekan depan. Hal itu dilakukan selama negosiasi untuk mencari solusi resesi ekonomi di negara kepulauan tersebut belum tercapai.
Pemerintah Siprus memerintahkan bank setempat untuk tutup hingga pekan depan, sementara kabinet akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait. Mereka akan mencari kesepakatan dengan Uni Eropa dan Rusia untuk mencegah runtuhnya keuangan dan kebangkrutan bank.
Sebelumnya, parlemen negara menolak rencana bailout 5,8 miliar euro yang diambil dari pajak deposito dari warga. Siprus harus berjuang untuk mencari solusi yang membuat bailout Uni Eropa bisa menghentikan kegagalan bank setempat.
Dilansir The Guardian, Eurozone dan IMF bersedia menyediakan dana darurat 10 miliar euro, jika Siprus bersedia menyediakan 7 miliar dari dana sendiri. Sebagian besar dana akan digunakan untuk memperbaiki sektor perbankan, sisanya untuk keuangan pemerintah.
Rencana lain untuk mendapatkan dana bailout belum jelas. Namun, kabinet setempat mendiskusikan rencana nasionalisasi korporasi semi pemerintah yang memegang 2-3 miliar euro serta pajak deposit lain. Opsi lainnya terkait dengan penemuan sumber daya gas di lepas pantai Siprus yang juga belum jelas dan baru bisa diekspor pada 2019.