Kamis 21 Mar 2013 20:07 WIB

Matikan Lampu 1 Jam Untuk Selamatkan Bumi

Rep: Ilhami Rizqi Ashya / Red: Citra Listya Rini
Bundaran HI ketika Earth Hour
Foto: Republika
Bundaran HI ketika Earth Hour

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanasan global dan pencemaran lingkungan di bumi kita ini sudah semakin parah. Tapi tahukah Anda ada cara mudah untuk ikut menyelamatkan bumi?

Pada Sabtu (23/3) nanti, gerakan earth hour Indonesia berencana akan memadamkan listrik di seluruh Indonesia selama satu jam. Rencananya, pemadamam serentak ini akan dilaksanakan mulai pukul 20.30 hingga 21.30. 

Pemadaman lampu akan dilakukan di 32 kota di Indonesia dan dimotori oleh gerakan peduli lingkungan bersama WWF.

Menurut Nyoman Iswarayoga, direktur program iklim dan energi WWF Indonesia, meski hanya sejam, manfaatnya sangat besar. "Selain menghemat energi yang tentu juga mengurangi pemanasan global, energi yang ditabung dapat disalurkan ke daerah lain yang membutuhkan," ujar Nyoman.

Kegiatan dalam bentuk kampanye ini sendiri menurut Nyoman telah berjalan di Indonesia sejak 2008. Mulai 2012 lalu gerakan ini juga mulai didukung gerakan pelajar dan mahasiswa.

Selain itu, telah banyak perusahaan yang juga ikut kegiatan earth hour ini. Contohnya, Garuda Indonesia, Carrefour, The Body Shop, dan Bank BRI.

Pada saat puncak acara earth hour tanggal 23 Maret nanti, WWF juga berencana akan mengaktifkan kembali taman kota.  Nyoman juga mengatakan rencana ini didukung oleh gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Pak Jokowi ngasih surat edaran ke gedung disekitar taman proklamasi untuk ikut earth hour nanti," ujar Nyoman. 

Tapi tentu saja bukan listrik yang digunakan untuk keperluan penting seperti penerangan jalan. Hanya yang tidak penting untuk dinyalakan.

Nah, ikut menyelamatkan bumi ternyata tidak sulit kan? Dengan sedikit pengorbanan kita dapat membuat bumi hidup lebih lama dan hijau untuk generasi berikutnya. 

Jadi, mari ikut padamkan listrik selama 1jam pada Sabtu 23 Maret ini, demi kepentingan bersama.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement