REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta masyarakat untuk tenang dan tidak berprasangka macam-macam terhadap kebakaran yang terjadi di Gedung Sekretaris Negara (Setneg), Kamis (21/3) sore ini.
Polri mengatakan belum dapat memastikan apa penyebabnya api di gedung itu yang cepat membesar. “Api masih terus coba untuk dipadamkan, sampai apinya mati tentu belum dapat diketahui apa penyebabnya. Setelah api padam dan kondisi benar-benar aman, baru bisa dilakukan penyelidikan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Boy Rafli Amar ketika dihubungi, Kamis (21/3).
Dia menyebut, peristiwa kebakaran yang menghanguskan gedung itu tidak ada sangkut pautnya dengan isu-isu yang belakangan berhembus. Belakangan ini, isu kudeta kepada pemerintahan Presiden SBY kencang berhembus ke permukaan. SBY pun dalam suatu kesempatan mengatakan dia menerima banyak pesan singkat ke ponselnya mengenai ancaman tersebut.
Dikatakannya, pada tanggal 25 Maret nanti, sebuah demonstrasi besar-besaran menuntut turunnya SBY akan digelorakan sejumlah pihak. Tak ayal, terjadinya kebakaran mendadak di komplek perkantoran yang notabene menjadi pusat pemerintahan ini dicurigai merupakan sabotase pihak-pihak yang mendukung kudeta tersebut.
Seperti diketahui, lantai tiga Gedung Setneg terbakar. Kebakaran yang yang tiba-tiba terjadi ini berlangsung saat presiden bersama sejumlah menteri sedang melakukan rapat terbatas bidang ekonomi di kantor presiden tak jauh dari lokasi kebakaran.