REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT PLN akan menghubungkan sistem kelistrikan pulau Batam dengan pulau Bintan melalui jaringan listrik interkoneksi kabel listrik bawah laut 150 kilo Volt (kV). Penandatangan kontrak proyek pembangunan kabel listrik bawah laut ini dilakukan PLN bersama leader konsorsium, Kamis (21/3).
"Lama pelaksanaan proyek pembangunan jaringan interkoneksi Batam - Bintan ini sekitar 14 bulan sejak kontrak diresmikan," kata Direktur Utama PLN Nur Pamudji. Proyek diharapkan kelar pertengahan tahun 2014.
Proyek ini terdiri dari koridor barat berupa pemasangan kabel listrik bawah tanah 150 kV sepanjang seribu meter. Selain itu ada pula kabel listrik bawah laut sepanjang 3.450 meter dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam di pulau Batam ke pulau Ngenang melewati pulau Tanjung Sauh, dua pulau itu terletak diantara Batam dan Bintan.
Kemudian koridor timur berupa pemasangan kabel listrik bawah laut 150 kV sepanjang 6.550 meter dari pulau Ngenang ke Tanjung Taloh di pulau Bintan. "Dengan demikian pada tahun 2014 Bintan sudah mendapat suplai listrik dari Batam sehingga kebutuhan listrik di Bintan dapat terpenuhi," jelasnya.
Saat ini PLTU Tanjung Kasam 2 x 55 MW telah beroperasi. Dengan beroperasinya PLTU Tanjung Kasam maka daya di Batam bertambah dan sistem kelistrikan Batam menjadi lebih andal.
Untuk memaksimalkan daya yang dihasilkan pembangkit maka kelebihan daya di Batam akan disalurkan ke pulau-pulau sekitar seperti Pulau Bintan. Bukan hanya itu, ini juga dialirkan ke Belakang Padang.