REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang terjadi di kantor Sekretariat Negara (setneg) membuat pengamanan di sekitar gedung tersebut superketat. Semua orang yang tak memiliki tanpa pengenal khusus kepresidenan dilarang masuk ke halaman kantor lokasinya berdekatan dengan Istana Negera itu.
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrian Pasha mengatakan, pengamanan yang dilakukan sebetulnya sudah sesuai protap. "Ini standar untuk pengamanan objek-objek vital. Gedung yang terbakan ini berdekatan dengan Istana Negara," ujar Julian, Kamis (21/3).
Menurutnya, pengamanan yang dilakukan tidak berlebihan dan proprosional. Kantor setneg, menurutnya, meski bukan Istana namun sangat berdekatan. Ketatnya pengamanan juga dimaksudkan untuk membantu petugas keamanan dan pemadam kebakaran agar bisa bekerja dengan lebih cepat dan tanggap sebagaimana diharapkan. "Jadi ini tidak berlebihan," kata dia.
Julian menambahkan, tak ada istilah tanggap darurat dengan terjadinya kebakaran di Kantor setneg tersebut. "Pemadaman api di gedung dilakukan dengan segera, ya tentu saja. Karena ini gedung penting, bukan hanya tempat berkantornya mensesneg tapi juga banyak dokumen-dokumen penting," kata Julian.
Terkait dokumen, Julian memastikan tidak ada yang terbakar. Sebelum api makin meluas, katanya, semua dokumen penting sudah dievakuasi dan diamankan.
Api melahap lantai tiga kantor Mensesneg sekitar pukul 17.10 WIB. Belum ada kepastian resmi, penyebab kebakaran tersebut.