REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Mouaz al-Khatib, pemimpin Koalisi Pasukan Oposisi dan Revolusioner Suriah, Kamis (21/3) menyeru Rusia dan Amerika Serikat agar tidak ikut campur di Suriah.
"Mereka gagal di Afghanistan, Irak dan Libya. Suriah bukan ruang buat percobaan. Kami dapat menemukan penyelesaian kami sendiri. Jangan ikut campur dalam urusan ini," kata al-Khatib di dalam satu konferensi di Ibu Kota Turki, Ankara, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.
Al-Khatib mengatakan pintu bagi dialog dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sudah tertutup. Tetapi, ia menyeru Presiden Suriah tersebut agar mengumumkan jadwal ia meletakkan jabatan.
"Maka, pemerintah dan oposisi akan dapat saling mencapai kesepakatan," katanya menambahkan.
Sementara itu, al-Khatib juga menuduh Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia. Dia mengingatkan banyak negara telah berjanji untuk tidak mengizinkan penggunaan senjata kimia.