REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bayi kembar siam asal Ponorogo, Fania Aqya Aurora Putri dan Fenia Aqya Aurora Putri, kondisi salah satu bayi Fenia masih kritis dan belum stabil usai tim dokter dari RS Dr Soetomo Surabaya melakukan operasi pemisahan keduanya, sejak Kamis (22/3).
Ketua Tim Dokter Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu (PPKST), dr Agus Harianto, mengatakan usai operasi memang ada kemajuan yang sudah ditunjukkan Fania. Misalnya Respirator telah dilepas dan mulai mengkonsumsi susu kembali. Namun, kata dia, kedua bayi ini harus menjalani perawatan intensif.
Sementara, kondisi kembaran Fania, Fenia, masih kritis. "Kondisi jantung Fenia masih belum stabil dan masih kritis, akan tetapi masih dapat ditangani oleh tim dokter," ujarnya, Jumat (22/3). Ia juga mengungkapkan, bahwa ada beberapa hal yang membuat bedah pemisahan Fania-Fenia ini cukup sulit. Di antaranya kelainan di dada bawah dan perut yang dempet.
Keduanya, jelas dia, mengalami dempet pada liver dan kelainan jantung. Selain itu keduanya juga mengalami kelainan kelainan jantung akibat tidak menutupnya pembuluh darah aorta dan arteri pulmonalis.
Bayi kembar siam bernama Fania dan Fenia ini lahir caesar di RSU Aisyiyah pada 27 Februari lalu. Keduanya kemudian ditangani tim dokter dari PPKST RS Dr Soetomo, pada 5 Maret lalu, untuk penanganan intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RS Dr Soetomo.