Jumat 22 Mar 2013 19:50 WIB

Cabai Meroket, Omzet Pedagang Turun

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pedagang  cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah bawang, kini giliran harga cabai yang meroket tajam. Kenaikan harga cabai bahkan mencapai lebih dari 100 persen.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Senen, Jakarta Pusat, kenaikan harga terjadi pada cabai rawit merah. Sementara, harga cabai rawit hijau, cabai merah keriting, dan cabai hijau masih normal.

Mawi, salah satu pedagang cabai di Pasar Senen mengatakan harga cabai merah saat ini Rp 50 ribu per kilogram. "Tadinya sih biasa jual Rp 20 ribu," ujar dia ketika berbincang dengan Republika, Jumat (22/3).

Menurut Mawi, akibat harga yang tinggi tersebut, pembeli jadi berkurang. Praktis, omzet dia pun menyusut hingga 50 persen.

Dia mengaku hanya mampu menjual cabai rawit merah sebanyak 80 kilogram saja setiap harinya. Saat normal ia biasa menjual hingga dua kuintal cabai rawit merah setiap hari.

 "Pembeli juga berkurang, biasa sekali beli sepuluh kilo, sekarang paling banyak lima kilo," tutur dia yang biasa membeli cabai di Pasar Induk Kramat Jati. Menurut dia, kenaikan harga tersebut terjadi karena pasokan yang menipis.

Sementara itu, harga bawang sudah mulai turun meski belum kembali ke harga normal. Untuk harga bawang merah, yang beberapa hari lalu sempat menembus angka Rp 75 ribu per kilogram, saat ini turun menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Sementara, harga bawang putih yang semula Rp 50 ribu per kilogram, sudah turun menjadi Rp 35 ribu perkilogram.  "Pasokannya susah. Dijatah dari sananya  sedikit-sedikit," ujar Iyon, penjual bawang di Pasar Senen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement