REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita wafatnya ulama besar Suriah, Syeikh Ramadhan al-Buty membuat kehilangan beberapa pihak. Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ustaz Ahmad Satori Ismail menuturkan karya al-Buty yang paling banyak mempengaruhi aktivis Islam di Indonesia adalah Sirah Nabawiyah.
Satori menjabarkan banyak umat Islam di Indonesia merujuk kisah seputar kenabian Rasulullah Saw lewat karya al-Buty. "Yang disampaikan tidak hanya cerita tapi ada ibrahnya," ujarnya kepada Republika, Jumat (22/3).
Satori melanjutkan tahun 1980an, buku-buku al-Buty sudah banyak dibaca di tanah air. Saat itu bahkan aktivis Islam mewajibkan kitab 'fiqh sirah' sebagai rujukan utama. Karya al-Buty ini dinilai lebih sistematis dibanding kitab sejenis "Disamping buku sirah karya Ghazali dan Mubarakfury," ungkapnya.
Terkait dukungan al-Buty terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, Satori menilai kekejaman Assad sangat luar biasa. Hal ini dalam pandangan Satori, memungkinkan ulama besar seperti al-Buty tak memiliki pilihan untuk melawan. "Saya tetap berhunuzan beliau masih berjuang di dalam dakwah."
Al-Buty wafat dalam sebuah serangan bom bunuh diri di Masjid Iman, Damaskus, Kamis (21/3). Serangan ini pertama kali menyasar masjid sejak Suriah berguncang dua tahun terakhir. Bom bunuh diri ini juga menewaskan 42 orang dan 84 lainnya terluka.