REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sampai saat ini penyandang disabilitas masih sulit mendapat kesempatan setara di dunia kerja. Kepala Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Melati Eva Rahmikasim mengungkapkan banyak penyandang disabilitas yang sulit mendapatkan kerja.
"Mereka menganggur pasca lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB) dan tidak tahu mau kemana. Sementara mereka juga perlu pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri," kata Eva pada Review Program Rehabilitasi Sosial 2013 di Jakarta Jumat (22/3).
Eva meyakini banyak penyandang disabilitas, selain yang bersekolah di SLB, memiliki potensi besar namun seringkali terhambat karena alat keterampilan kerja yang ada di panti minim. "Alat keterampilan kerja yang ada di panti tidak sesuai zaman," tuturnya.
Kondisi itu patut disayangkan karena berapa perusahaan berminat untuk memperkerjakan para penyandang disabilitas yang memiliki keahlian tertentu. "Ketika saya tanya mereka (perusahaan) apakah berminat untuk memperkerjakan penyandang disabilitas mereka bilang ya," kata Eva.
Eva berharap ada penambahan alat penunjangan keterampilan kerja bagi mereka penyandang disabilitas terutama bagi 120 penghuni Panti Sosial Bina Rungu Wicara (PSBRW) Melati yang berasal dari kalangan menengah dan miskin.
"Intinya kami minta pemenuhan hak-hak difabel untuk aktualisasi mereka para penyandang disabilitas. Karena mereka para penyandang disabilitas memiliki potensi. Tinggal bagaimana mengembangkan kreatifitas mereka," ujar Eva.
Sementara itu, Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan akan menambah alat-alat ketrampilan kerja di panti-panti yang menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial (Rehsos). "Alat keterampilan kerja yang baru untuk semua UPT Rehsos akan disiapkan," ujar Salim.
Salim mengungkapkan Kemensos telah memberikan pelatihan sebagai persiapan kerja bagi para penyandang disabilitas terutama tuna daksa setiap tahunnya. Selain itu, lanjut Salim, Kemensos melakukan pendekatan ke perusahaan-perusahan asing dan dalam negri sebagai upaya penyerapan tenaga kerja dari penyandang disabilitas.
"Dengan pendekatan tersebut kita jadi tahu perusahaan ini mencari dapat memperkerjakan penyandang disabilitas dengan ketrampilan apa," tutur Salim.