REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Masyarakat Indonesia baru saja dikejutkan oleh berita meninggalnya presenter olahraga, Ricky Jo, Jumat (22/3). Kabarnya, Ricky Jo meninggal karena sakit jantung secara mendadak.
Menurut dr Ari Fahrial Syam, SpPD, kematian Ricky Jo secara mendadak, bukan terjadi tiba-tiba. Ia mengatakan sebenarnya prosesnya pasti sudah berjalan sejak lama. Sebab, sumbatan di pembuluh darah jantung tidak terjadi dengan sendirinya.
Ia menjelaskan ada proses aterosklerosis pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah dan terakhir sumbatan. "Kalau sumbatan terjadi pada pembuluh darah yang memperdarahi otot jantung tentu akan membuat otot jantung yang terkena sumbatan tersebut menjadi kekurangan oksigen bahkan sampai menyebabkan kematian jaringan otot yang terkena," jelasnya kepada Republika, Sabtu (23/3).
Ari yang kebetulan kenal dengan mendiang Ricky Jo, mencoba mengintip akun twitter @Rick_Jo, ternyata ada tiga hal yang membuat Ricky stres sebelum kepergiannya.
Menurut Ari, Ricky menyampaikan ocehannya melalui twitter. Ricky miris terhadap kondisi yang ada saat ini dimana orang saling menyalahkan dan merasa benar dan melupakan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat. Ia juga sempat menyampaikan kekecewaan terhadap kemacetan Jakarta. Satu hal lagi, ia stres karena kehilangan ayah yang dicintainya sebulan lalu. "Bisa saja ketiga stressor ini yang mencetuskan terjadinya serangan jantung pada Ricky," ungkap Ari.
Ari menambahkan penyakit jantung koroner yang diduga menjadi penyebab meninggalnya mendiang. Gejala yang muncul berupa nyeri dada. Nyeri ini biasanya nyeri menjalar ketangan kiri dan tembus kebelakang dada. "Nyeri dada seperti ditekan dan berlangsung lebih dari 10 menit," ujarnya.