REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI AD belum bisa memastikan pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (23/2) dini hari WIB, yang menewaskan empat orang tahanan adalah prajurit Kopassus. Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen Rukman Ahmad mengatakan, proses penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan masih berlangsung.
Tim penyelidik TNI, kata dia, diturunkan ke lokasi kejadian untuk mengungkap kronologis peristiwa. Karena itu, ia menyatakan, belum tentu pelakunya merupakan anggota Kopassus. "Sedang kita cek, kita belum bisa pastikan apakah itu Kopassus. Kita masih melakukan pengecekan ke aparat setempat," kata Rukman.
Proses penyerangan Lapas Sleman berlangsung cepat, ketika belasan orang bersenjata dan memakai penutup kepala memaksa masuk penjara. Mereka sempat menodongkan senjata ke para sipir yang tengah berjaga untuk minta ditunjukkan sel empat orang pelaku penusukan anggota Kopassus Sersan Satu Santoso. Setelah selesai melakukan operasi target berdarah, mereka melukai delapan petugas jaga dan merampas CCTV.