REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sundari memandang perlu Polri dan TNI melakukan investigasi secara simultan terhadap kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman yang mengakibatkan empat tahanan tewas, Sabtu dini hari.
"Ada informasi bahwa sekelompok orang itu adalah 'combatant-combatant' atau premen yang dipersenjatai dan dibina sejak era Orde Baru sehingga dua institusi itu perlu melakukan investigasi secara simultan (serentak)," kata Eva Sabtu siang.
Eva mengutuk keras aksi penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman oleh kelompok bersenjata yang menembaki empat tersangka pengeroyokan anggota TNI hingga tewas.
Eva menilai peristiwa itu merupakan tindakan "alarming" (mengkhawatirkan) terhadap semua angkatan yang memegang senjata agar dalam pendidikan tidak dibangun solidaritas korps yang membuta sehingga menjadi teror.
Apalagi, katanya, tujuan penembakan adalah dorongan "spirit the corps" (semangat korps) karena targetnya spesifik, yaitu tahanan titipan terkait dengan kasus pengeroyokan anggota Kopassus.
Ia mendorong polisi dan TNI melakukan investigasi secermat-cermatnya sehingga menemukan para pelaku tersebut. "Sebaliknya, di internal Kopassus harus bertindak kesatria untuk memeriksa para anggota pasukan, termasuk senjata-senjata yang dipegang diperiksa, jumlah peluru dibanding sebelum insiden, termasuk presensi (kehadiran)," katanya.