Stadion GBK Memerah |Republika Online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan supporter pendukung Tim Nasional Indonesia mulai memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Bahkan dukungan juga mengalir dari kelompok-kelompok supporter yang berasal dari daerah.

Para supporter itu tersebar di sekitar Stadion Utama Gelora Bung Karno. Mereka berasal dari berbagai kelompok usia dan pekerjaan dan berkerumun dalam kelompok-kelompok kecil. Kebanyakan dari mereka berkumpul di depan pintu masuk dekat Pintu X.

Walaupun kick off laga lanjutan babak kualifikasi Piala Asia, yang mempertemukan Indonesia dengan Arab Saudi itu baru akan dilangsungkan pada pukul 19.30 WIB, tapi antusiasme dukungan sudah mereka pertontonkan. Tidak lupa atribut-atribut dukungan, seperti bendera, syal, topi bercorak merah putih juga sudah dipersiapkan.

Dukungan pun mengalir dari kelompok suporter dari tim-tim di daerah. Salah satunya adalah adalah dari Pati, Jawa Tengah. Mereka merupakan pendukung setia Persatuan Sepak Bola Pati (Persipa), yang tergabung dalam Patifosi. Mereka rela menghabiskan 10 jam perjalanan demi mendukung Tim Merah Putih.

''Kami ada 12 orang yang berangkat. Nyampenya kemarin mas. Terus langsung menuju ke Senayan dan nginep di sini,'' kata Koordinator Patifosi, Bejo, kepada Republika, Sabtu (23/3).

Selain atas dasar kecintaan terhadap timnas, menurut Bejo, mereka hadir di SUGBK karena ingin menyaksikan secara langsung tim nasional yang dibentuk oleh Pelatih Rahmad Darmawan dan Asisten Pelatih, Jacksen F Tiago. Ada optimisme terkait kualitas yang timnas yang lima hari baru dibentuk itu.

''Semuanya kualitas terbaik. Mulai dari pelatih sampe materi pemain,'' tutur pria yang mengidolakan pemain tengah Indonesia, Firman Utina tersebut. Dia pun memprediksi anak asuhan Rahmad Darmawan itu bakal menghajar Arab Saudi dengan dua gol tanpa balas.

Tapi ada kekecewaan yang diungkapkan Bejo soal penyelenggaraan kualifikasi Piala Asia 2015 kali ini. Menurutnya, banyak oknum calo yang membuat sebagian besar supporter tidak kebagian tiket.

''Masalah ini sebenarnya sudah dari dulu. Tapi kok ya gak bisa beres-beres,'' ujarnya.