Sabtu 23 Mar 2013 17:16 WIB

Bunuh Sembilan Aktivis, Israel Minta Maaf ke Turki

Rep: Ilhami Rizqi Ashya/ Red: Karta Raharja Ucu
Kapal aktivis Mavi Marmara
Kapal aktivis Mavi Marmara

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Turki secara resmi menerima permintaan maaf Israel, setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghubungi Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat (22/3) waktu setempat.

Perdamaian kedua negara itu dimediasi Amerika Serikat, saat Presiden Barack Obama mengunjungi Negeri Bintang David itu.

Hubungan antara Israel dan mantan mitra strategisnya, Turki, memburuk pada 2010, ketika tentara Israel menembaki sembilan aktivis Turki dalam upaya blokade di Laut Gaza.

Dalam percakapan itu, Netanyahu menyatakan penyesalannya atas kematian sembilan aktivis. Ia menyatakan serangan tersebut adalah sebuah kesalahan operasi, dan Erdogan menerima permintaan maaf tersebut.

Pada 2010 lalu, tentara Israel menyerang kapal Mavi Marmara yang mengangkut bantuan untuk warga Gaza yang terisolasi akibat blokade Israel. Namun, belum sampai ke Gaza, kapal tersebut diserang tentara Israel. Delapan warga Turki dan seorang warga Amerika keturunan Turki tewas dalam peristiwa tersebut.

"Amerika Serikat sangat menghargai hubungan erat dengan Turki dan Israel, dan kami sangat mementingkan pemulihan hubungan positif antara kedua negara dalam rangka memajukan perdamaian dan keamanan regional," kata Obama sesaat sebelum terbang dari Tel Aviv menuju Yordania.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement