REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kantor Presiden Prancis, Francois Hollande, Sabtu waktu setempat mengonfirmasi bahwa salah satu pemimpin utama Al Qaida di Islam Maghribi (AQIM), Abdelhamid Abou Zeid, tewas dalam pertempuran dengan pasukan yang dipimpin Prancis di bagian utara Mali.
''Hollande menegaskan kematian Abdelhamid Abou Zeid dengan kepastian selama pertempuran yang dipimpin oleh tentara Prancis di pegunungan di bagian utara Mali, Ifoghas, pada akhir Februari," kata istana Elysee dalam satu pernyataan.
"Kematian salah satu pemimpin utama AQIM menandai tahap penting dalam perang melawan terorisme di Sahel,'' sebutnya.
Kematian Abou Zeid pertama kali diumumkan pada 1 Maret oleh Presiden Chad, Idriss Deby Itno, yang tentaranya berperang bersama tentara Prancis untuk mengamankan Ifoghas.
Dua hari kemudian, tentara Chad juga mengumumkan telah membunuh tokoh gerilyawan Aljazair, Mokhtar Belmokhtar, yang merupakan pemimpin bersejarah lainnya dari Al-Qaida cabang Afrika utara.
Tetapi, Prancis belum mengkonfirmasi kematian Belmokhtar yang telah berpisah dari Alqaidah dan mendalangi serangan Januari di satu pabrik gas Aljazair yang menewaskan 38 sandera. Sementara, Abou Zeid (46) dianggap sebagai salah satu pemimpin AQIM yang paling radikal.