REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Isran Noor mengatakan ada unsur arogansi pada kasus Luis Manuel Blanco yang akhirnya digantikan Rahmad Darmawan (RD) sebagai pelatih tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi pada Sabtu (23/3) lalu.
Isran menegaskan tidak pernah menyepakati adanya penggantian posisi pelatih di tubuh skuat Merah Putih. "Penggantian Blanco dipaksakan dengan cara yang arogan. Tidak pernah ada konfirmasi ke saya," kata Isran di Jakarta, Ahad (24/3).
Blanco yang sudah ditunjuk sebagai pelatih timnas oleh BTN tiba-tiba 'diparkirkan'. Wakil Ketua BTN Harbiansyah Hanafiah menunjuk RD untuk memimpin Boas Solossa dan kawan-kawan dalam laga yang berujung kekalahan timnas 1-2 tersebut.
Penggantian dilakukan pada batas akhir waktu pendaftaran offisial tim, yakni Jumat (15/3) atau hari dimana Blanco melakukan pencoretan kepada 14 pemain.
"Padahal Blanco sudah melakukan kontrak dengan BTN selama dua tahun," ucap Isran.
Bupati Kutai Timur itu pun menilai masalah penggantian pelatih dilakukan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Bahkan, ia menganggap ada pihak yang ingin membuyarkan rencana yang sudah disusun BTN dengan program-program yang akan dijalankan Blanco untuk timnas.
Isran menegaskan karena Blanco telah dikontrak dua tahun dan belum pernah ada pemecatan, maka posisi pelatih kepala timnas tetap akan dipercayakan kepada pelatih asal Argentina tersebut.