REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Presiden Siprus mengancam akan mengundurkan diri dalam pertemuan dengan Uni Eropa dan IMF, Ahad (24/3) waktu setempat. Presiden Nicos Anastasiades menolak tawaran proposal yang menyatakan penutupan dua bank di Siprus bila negara tersebut ingin mendapatkan bantuan dana talangan (bailout) dari UE dan IMF.
"Presiden menawarkan pengunduran diri," kata pejabat Siprus seperti dilansir laman Reuters, Senin (25/3). Ia juga menggambarkan pertemuan yang diikuti oleh Ketua IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral UE Mario Draghi dan Presiden European Council Herman van Rompuy, ini penuh dengan emosi.
Sementara itu Bank Sentral Siprus menyatakan membatasi penarikan uang dari ATM maksimal senilai 100 Euro per hari. Pembatasan ini dilakukan di dua bank besar di Siprus, Bank of Cyprus dan Cyprus Popular Bank.
Pemerintah Siprus tengah melakukan negosiasi dengan IMF dan UE untuk mendapatkan bantuan dana sejumlah 10 miliar Euro. Namun UE memberi syarat Siprus harus memiliki dana sendiri sebesar 5,8 miliar euro sebelum UE mencairkan bailout tersebut.