REPUBLIKA.CO.ID, BAALBEK -- Gelombang saling balas penculikan sektarian terjadi di daerah sensitif Lebanon timur laut pada Minggu. Demikian kata seorang pejabat keamanan.
"Orang-orang bersenjata tak dikenal menculik Hussein Kamel Jaafar, 37 tahun, di pedesaan dekat kota Arsal," kata sumber tersebut kepada AFP dengan syarat tak disebut jatidirinya.
"Setelah itu, puluhan anggota bersenjata klannya pergi ke Arsal dari Hermel dan Baalbek (Lebanon timur) dan menculik beberapa warga kota," kata sumber tersebut.
Arsal adalah kota berpenduduk mayoritas Muslim Sunni yang penduduknya umumnya mendukung pemberontakan di negara tetangga Suriah. Sementara, sebagian besar penduduk Hermel dan Baalbek adalah Syiah.
Warga Arsal mengatakan sekitar delapan orang dari kota mereka diculik pada Ahad, meskipun sumber keamanan tidak bisa mengkonfirmasi angka tersebut.
Lebanon mengalami perpecahan tajam atas perang di Suriah. Gerakan politik 14 Maret yang dipimpin Sunni mendukung para pemberontak.
Sementara itu, gerakan kuat Syiah Hizbullah dan sekutunya mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Assad disebut-sebut sebagai seorang Alawit yang berasal dari cabang Syiah.