REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden SBY dikabarkan cukup terkejut ketika mendengar 33 DPD Partai Demokrat memintanya menjadi ketua umum partai yang didirikannya.
Hal itu diungkapkan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta saat berbincang dengan ROL, Senin (25/3). Made Mudarta menyatakan keterkejutan itu datang lantaran saat ini SBY sedang fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Presiden RI. SBY mengaku khawatir jika menjadi Ketum Demokrat, konsentrasinya akan terpecah untuk melayani rakyat.
"Tapi kami sampaikan bahwa 27 juta warga Demokrat juga rakyat Indonesia. Yang mampu mengantarkan kejayaaan Partai Demokrat hanya Pak SBY," kata Mudarta.
Akhirnya, setelah mendengarkan kembali masukan dari perwakilan DPD, menurut Mudarta, SBY mengambil sikap. SBY mempertimbangkan agar usulan DPD dibawa ke forum kongres luar biasa (KLB). "Silahkan dibahas nanti di forum KLB," ujar Mudarta menirukan ucapan SBY.
Mendengar ucapan SBY tersebut, semua DPD menurut Mudarta sudah lega. Karena di tengah kondisi partai dengan elektabilitas yang semakin menukik, hanya sosok SBY yang dinilai mampu menyelamatkan Demokrat.
SBY dinilai sebagai sosok ketum yang luar biasa. Serta pemimpin yang paripurna yang mampu memimpin rumah tangga, organisasi, serta negara dengan cakap dan sukses. "Kami yakin beliau mampu bekerja 26 jam per hari. 24 jam untuk negara, 2 jam untuk partai," jelasnya.