REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencuatnya nama Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon kuat ketua umum Partai Demokrat, otomatis menenggelamkan nama-nama politikus yang sebelumnya digadang-gadangkan bakal mengganti Anas Urbaningrum.
Nama-nama seperti Marzuki Alie, Saan Mustopa, Hadi Utamo dan tokoh eksternal Pramono Edhie langsung tak bergaung menyusul usulan 33 DPD yang meminta SBY menjabat sebagai ketum.
Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta berpendapat hal itu adalah bagian dari dinamika politik. Tetapi pemilik suara dari DPC dan DPD memiliki pertimbangan lain yang menilai hanya SBY yang saat ini layak menjabat sebagai ketum.
"Tapi yang namanya politik pasti dinamis, yang jelas aspirasi DPD seperti itu. Kami siap kawal KLB menjadi kongres yang kondusif," ucap Made Mudarta saat berbincang dengan ROL, Senin (25/3).
Disebut Made Mudarta, jika dalam forum kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat sepakat menjadikan SBY sebagai ketum partai berlambang bintang Mercy itu, rencananya untuk mengurus jalannya Demokrat setiap hari akan ditunjuk pembantu SBY.
Internal partai, kata Made Mudarta, mengusulkan agar dibentuk posisi Ketua Harian yang membantu jalannya organisasi. Made menyebut Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Toto Riyanto sebagai calon kuat Ketua Haria. Namun, kepastian siapa yang ditunjuk menjadi ketua harian akan dibahas pada forum KLB.