REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -– Bencana nasional tanah longsor melanda Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3) dinihari.
Sedikitnya 28 warga dilaporkan hilang tertimbun tanah tebing yang longsor sepajang 800 meter. Dari jumlah itu, enam warga sudah berhasil diketemukan dalam kondisi meninggal dunian.
“Lima orang masih dalam satu keluarga. Satu lagi dari keluarga lainnya. Kondisi mereka sangat menyedihkan,” kata Syukron (45 tahun) warga Kampung Nagrok, Desa Muka Payung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Senin (25/3).
Ia menjelaskan, kesemua jasad korban yang belum diketahui identitasnya itu sudah di evakuasi ke masjid setempat.
Longsor menerjang Desa Muka Payung, Kecamatan Cililin, pascaturun hujan lebat semalam. Ada empat titik longsor yang terjadi sejak pukul 01.00 WIB hingga 06.10 WIB. Keempat kampung itu adalah Kampung Cikoneng, Pasir Tawir, Lembang, dan Kampung Nagrok.
Pada lokasi longsor terakhir itu, Kampung Nagrok yang terjadi pukul 06.10 WIB, terdapat 28 warga yang dinyatakan hilang dan baru ditemukan enam jenazah yang merupakan satu keluarga. Mereka terdiri dari ibu, bapak, dan tiga anak. Serta seorang lagi dari keluarga lainnya.
Belum diperoleh nama-nama korban meninggal karena petugas dari kantor desa dan aparat kepolisian masih terus mendata.
n