REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota Komisi XI DPR mempertanyakan posisi Agus Martowardojo dalam kasus Wisma Atlet Hambalang dan kasus Bank Century. Tiga orang anggota Fraksi PDIP, yaitu Arif Budimanta, Maruarar Sirait, dan Dolfie OFP menanyakan hal tersebut karena dianggap sensitif untuk posisi seorang Gubernur Bank Indonesia (BI).

Agus memaparkan Hambalang ada proyek yang dimulai pada akhir 2009. Sedangkan dirinya masuk ke Kementerian Keuangan pada 20 Mei 2010. "Jadi, sebagai Menkeu, kami tak pernah dengar dan tak pernah tahu tentang Hambalang sebelumnya," ujarnya, Senin (25/3).

Agus mengakui ada sebuah nota kontrak tahun jamak yang datang padanya. Namun, dikarenakan dia masih enam bulan menjadi Menkeu, maka Agus mendisposisikan nota tersebut. Posisi Agus saat itu tidak setuju juga tak menolak. "Tapi saya memerintahkan anak buah saya untuk menyelesaikan masalah itu sesuai aturan yang berlaku," ujar Agus.

Belakangan, Agus baru tahu ada masalah setelah melihat dokumennya. Hingga saat ini, Agus mengharapkan BPK untuk memberikannya kesempatan memberikan tanggapan supaya masalah Hambalang bisa jelas. "Jika dimintai keterangan, kami memang pernah. Namun menyampaikan tanggapan atau pendapat itu belum," ujarnya.

Terkait dengan pencalonannya sebagai Gubernur BI, Agus siap mengundurkan diri sebagai Gubernur BI jika dalam kasus Hambalang ini dia menjadi tersangka. Agus berkeyakinan dia tak terlibat kasus ini. Terkait kasus Bank Century, Agus menegaskan dia tak tahu menahu kasus ini. "Soal Century, saya tidak tahu. Tapi, saya pasti tahu setelah masuk BI," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika