Senin 25 Mar 2013 21:21 WIB

Rieke Ungkap Politik Uang di Pilkada Jabar

Cagub Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka saat menghadiri sidang sengketa hasil pemilu kepala daerah Jawa Barat di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (20/3).
Foto: Antara Foto
Cagub Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka saat menghadiri sidang sengketa hasil pemilu kepala daerah Jawa Barat di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rieke Diah Pitaloka kembali membeberkan  kecurangan dalam Pilkada Jabar. Dalam sidang lanjutan gugatan Pilkada Jabar di Mahkamah Konstitusi, Senin (25/3), Rieke menilai kekalahan dirinya karena faktor kampanye hitam dan praktik politik uang.

Pada persidangan dengan agenda pembuktian di MK, sejumlah saksi mengungkapkan adanya selebaran berisi kampanye hitam untuk Rieke. Isi dari selebaran itu menyebutkan bahwa Rieke merupakan anak Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Itu terjadi di beberapa tempat seperti di Cirebon. Di beberapa desa saya menang tapi di beberapa tempat lain yang ada selebaran atau black campaign itu, saya tidak menang," kata Rieke usai menghadiri sidang, Senin (25/3).

Rieke juga mengatakan adanya penggelontoran dana Rp 150 ribu kepada setiap guru honorer. Dana tersebut, ia duga berasal dari uang rakyat yang digelontorkan melalui gubernur.

"Ini dari mana uangnya? Ini bukan dana hibah. Bayangkan Rp150 ribu kali sekian banyak guru di Jabar dan ini memprihatinkan sekali. Jangan-jangan ini uang rakyat juga," katanya.

Mengenai adanya bagi-bagi dana Rp 150 ribu itu diakui oleh Ayu Setianingsih. Ia adalah salah satu guru honorer dari Bekasi yang mengaku menerima dana tersebut pada masa kampanye pemilukada Jabar yang lalu.

"Uangnya dari komite guru Bekasi. Kita semua dapat," katanya.

Rieke mensinyalir pembagian dana semacam ini tidak hanya terjadi di Bekasi saja. Meski tak menyebut nama yang dimaksud namun ia sangat yakin cara semacam ini hanya dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki akses ke pemerintah. "Saya yakin ini hampir terjadi di seluruh Jabar," kata Rieke.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement