REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Sebanyak 115 kasus HIV&AIDS telah ditemukan di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, sejak 2004 hingga 2013. Demikian kata Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan, di Wonosobo, Selasa.
Jaelan menyebutkan dari sejumlah penemuan tersebut dengan perincian pada 2004 satu kasus, 2005 (1), 2006 (3), 2007 (1), 2008 (7), 2009 (23), 2010 (27), 2011 (12) kasus, 2012 (34), dan tahun 2013 enam kasus.
Ia mengatakan dari data tersebut tercatat ada 44 orang telah meninggal dunia. Berdasarkan jenis kelamin, penderita HIV&AIDS di Wonosobo didominasi kaum perempuan mencapai 67 orang dan laki-laki 48 orang.
Berdasarkan faktor risiko, temuan tertinggi pada kaum heteroseks sebanyak 88 kasus, pengguna narkoba dengan jarum suntik 15 kasus, ibu ke bayi tujuh kasus, dan homo seksual lima kasus.
Berdasarkan jenis pekerjaan, katanya, tertinggi pada wiraswasta sebanyak 23 kasus, kemudian ibu rumah tangga 22 kasus, TKI 17 kasus (TKW 16 kasus dan pria satu kasus), buruh 17 kasus, narapidana 12 kasus, PSK 10 kasus, belum bekerja (anak sekolah dan bayi) tujuh kasus.
"Penemuan kasus tertinggi pada usia produktif 25 sampai 29 tahun sebanyak 36 kasus," katanya.
Jaelan menuturkan bahwa media penularan HIV/AIDS melalui darah, cairan mani dan cairan vagina serta air susu ibu.
"HIV tidak ditularkan melalui berpelukan, berjabat tangan, pemakaian toilet, wastafel atau kamar mandi bersama, berenang di kolam renang, gigitan nyamuk atau serangga lain, membuang ingus, batuk, dan meludah serta pemakaian piring dan alat makan/minum secara bersama-sama," katanya.