REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna bus Transjakarta setuju dengan rencana pemerintah yang akan menerapkan sistem tiket elektronik di seluruh koridor Transjakarta. Sebab, sistem dirasakan lebih memudahkan penumpang.
Septi (21 tahun), salah satu pengguna setia Transjakarta mengatakan, sistem tiket elektronik itu akan memudahkan penumpang. Sebab antrian akan berkurang. Selain itu, kata dia, sistem itu juga dapat mengurangi sampah.
"Setuju, karena lebih efektif dan go green, tidak harus buang-buang kertas," ujar dia yang biasa menggunakan busway di koridor Blok M-Kota ini.
Akan tetapi, hingga kini Septi mengaku belum memiliki tiket elektronik itu. Ia belum mendapat sosialisasi hingga tidak mengetahui cara penggunaannya.
Senada dengan Septi, pengguna Transjakarta lain, Deti, juga mengaku setuju dengan rencana itu. Ia berpendapat, sistem tiket elektronik dapat meningkatkan efisiensi dalam menggunakan transportasi umum.
"Setuju saja, biar lebih gampang," ujar karyawan swasta ini.
Pemerintah berencana menerapkan sistem tiket elektronik di seluruh koridor Transjakarta mulai Mei 2013 mendatang. Tiket elektronik itu menggunakan sistem uang elektronik (e-money) yang bekerjasama dengan lima bank, yaitu Bank DKI, BCA, Mandiri, BRI, dan BNI.
Bila semua koridor sudah menggunakan tiket elektronik, maka transaksi menggunakan tiket karcis akan dihilangkan. Dengan penggunaan tiket elektronik itu, pemerintah berharap dapat meningkatkan layanan terhadap penumpang.