REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Indonesian Police Watch (IPW) mengharapkan agar polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan di Lapas Cebongan, Sleman.
Kecepatan untuk memburu, menangkap, dan mengungkapkan kasus sangat diperlukan. Agar masyarakat merasa nyaman dan tidak berada di bawah bayang-bayang ketakutan akibat teror penyerbuan.
"Segera ungkap pelaku pembunuhan Lapas Cebongan, Sleman," kata Ketua Presidium Indonesian Police Watch Neta S Pane melalui pesan singkatnya, Selasa (26/3)
Neta mengatakan, Densus 88 perlu segera diturunkan Polri untuk memburu 17 anggota pasukan siluman yang menyerbu LP Sleman dan membantai empat tahanan hingga tewas di dalam sel.
Menurut Neta, kecepatan untuk mengungkap kasus ini diperlukan agar ada kepastian hukum di negeri ini. Sehingga pihak-pihak tertentu tidak sewenang-wenang dalam menghabisi orang yang tidak disukainya meski orang tersebut sudah ditahan di dalam sel LP.
Neta menilai, sebenarnya saat ini sangat mudah bagi Polri untuk mengungkap kasus penyerangan ke LP Sleman. Sebab elit TNI sudah memastikan bahwa tidak ada oknum TNI yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Dengan demikian Polri tidak perlu segan lagi untuk segera memburu dan menangkap pelaku penyerangan. Menurut Neta, Dalam mengungkap kasus ini Polri pun tak perlu melibatkan TNI karena oknum TNI tidak terlibat.
Neta mengatakan, selama ini Densus 88 sangat piawai dalam memburu, menangkap dan mengungkap kasus terorisme. Polri perlu segera menugaskan Densus 88 dalam menangani kasus LP Sleman.
Sikap profesional Densus 88 tentu dipertaruhkan dalam menuntaskan kasus yang sudah mendapat perhatian internasional ini. "Gunakan Densus 88," kata Neta menegaskan.