REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Adrin Tohari, menuturkan sistem peringatan dini (early warning system) bencana longsor sangat diperlukan di Indonesia mengingat potensi bencana tanah longsor selalu terjadi setiap musim hujan.
"Sistem peringatan dini tanah longsor sangat diperlukan dan sangat penting," ujar Adrin dihubungi, Selasa (26/3). Menurut Adrin, early warning system longsor di Indonesia saat ini hanya didukung oleh peta kerentanan tanah longsor saja, belum sepenuhnya didukung oleh instrumentasi untuk mengukur perubahan kadar air, muka air tanah dan pergerakan lereng yang real time.
Bahkan, kata dia, jaringan alat pengukur curah hujan otomatis masih belum mencakup hingga wilayah kelurahan di seluruh Indonesia. "Selain perlu ditunjang oleh peralatan pemantau tersebut, pendidikan masyarakat dan aparat pemerintah daerah juga menjadi bagian dari sistem peringatan dini," jelas Adrin.
Adrin mengatakan, perkembangan iptek di Indonesia sebenarnya sudah bisa digunakan untuk membangun sistem peringatan dini tanah longsor oleh pemerintah. LIPI, kata dia, sebagai contoh, sudah bisa membuat instrumen untuk memantau longsor terintegrasi secara real time.
"Akan tetapi, kegiatan pengembangan sistem peringatan tanah longsor masih dilakukan oleh lembaga penelitian saja, belum sepenuhnya menjadi perhatian penuh oleh pemerintah untuk mengaplikasikan sistem yang terintegrasi," jelas Adrin.