REPUBLIKA.CO.ID,Harimau itu, yang diduga adalah harimau jantan, menyeberangi Sungai Wusuli, yang beku dan membatasi Cina dengan Rusia, pada 8 Maret, kata Yang Lijuan --Kepala Departemen Perlindungan Hewan Liar di bawah Administrasi Kehutanan Dongfanghong di Provinsi Heilongjiang, Cina timur-laut.
Yang mengkonfirmasi harimau tersebut meninggalkan wilayah Cina pada Ahad (24/3), setelah lebih dari 10 hari petugas melacak hewan itu.
Pemerintah Rusia telah meminta pihak Cina membantu menemukan harimau tersebut, demikian laporan Xinhua, Selasa malam. Pencarian harimau itu jadi lebih sulit setelah GPS yang dipasang pada harimau tersebut jatuh beberapa hari setelah hewan itu menyeberangi perbatasan, kata Yang.
Satu tim yang terdiri atas 50 orang berkumpul untuk mencari harimau tersebut, kata wanita pejabat itu. "Kami melacak harimau tersebut ke pinggir sungai. Jejak kakinya sangat jelas," kata Yang. "Anda bisa mengatakan kami menyaksikan harimau itu kembali ke negara asalnya."
Peristiwa tersebut menandai untuk pertama kali satu harimau liar Siberia dari Rusia memasuki Pegunungan Wanda di Heilongjiang timur, saat memakai alat GPS.
Pembuatan suaka alam lintas-perbatasan akan kondusif untuk meningkatkan jumlah harimau liar Siberia, kata Yang.
Harimau Siberia, salah satu spesies hewan paling langka di dunia, terutama hidup di Rusia timur-jauh, Cina timur-laut dan beberapa bagian utara Semenanjung Korea. Kurang dari 500 harimau Siberia saat ini hidup di alam liar.