REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menuding 16 warganya yang ditangkap dan ditahan lantaran diduga sebagai mata-mata, memiliki hubungan langsung dengan Dinas Rahasia Iran.
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita Arab Saudi SPA, hasil investigasi awal yang didasarkan atas bukti fisik dan pernyataan para tersangka, menunjukkan ke-16 tersangka menerima bayaran untuk memberikan informasi.
"Anggota sel ini secara teratur menerima sejumlah uang atas informasi dan dokumen mengenai instalasi penting dalam operasi mata-mata untuk kepentingan dinas ini," katanya seperti dinukil dari Reuters.
Selain menangkap 16 warga Saudi, Pemerintah Saudi menangkan satu warga Iran dan satu warga Lebanon. Hingga kini penyelidikan masih berlangsung.
Umat Syiah yang minoritas di Saudi mengklaim mereka yang ditahan Pemerintah Saudi umatnya. Kelompok Syiah itu meragukan tuduhan yang dialamatkan terhadap anggotanya.
Pada Ahad (24/3) kemarin, Iran menepis tudingan Saudi jika ke-18 tahanan tersebut adalah mata-mata mereka. Saudi dan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk memutus hubungan diplomatik dengan Iran yang mereka sangka mendukung protes-protes oposisi dari kaum Syiah di Bahrain, anggota GCC, yang sama seperti mitranya diperintah kaum Sunni.