REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa
Masjid Demak menjadi pusat kegiatan dakwah dan kesultanan.
Meski kekuasaannya tak berlangsung lama, Kesultanan Demak telah berkiprah besar dalam proses penyebaran Islam di Jawa. Inilah kesultanan Islam pertama yang menutup sejarah Hindu dan Buddha di nusantara, terutama Jawa. Di tengah kondisi carut-marutnya Majapahit, rakyat terombang-ambing dengan nasib mereka.
Penyebaran Islam seiring perluasan wilayah pun menjadi kiprah besar Kesultanan Demak. Berawal dari Demak, dakwah Islam menyebar ke Jawa Barat hingga Jawa Timur. Setiap perluasan wilayah yang dilakukan sultan, merupakan dakwah Islam. Bahkan, dari Demak inilah muncul kerajaan-kerajaan Islam kecil lain, seperti Cirebon dan Banten.
Saat pengiriman pasukan untuk pembebasan wilayah Hindu-Buddha dan dari kolonial Portugis, Demak tak mengambil alih kekuasaan di wilayah Jawa Barat maupun Jayakarta. Demak hanya memberi pengaruh dengan Islamisasi wilayah tersebut. Apapun kekuasaannya diberikan masing-masing wilayah. Hal yang sama juga dilakukan pada Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan.
Tak hanya di Jawa, pengaruh Kesultanan Demak di Banjar pun kemudian berkembang ke wilayah Kalimantan lain. Pada masa selanjutnya Kerajaan Kotawaringin menjadi Islam, demikian pula Kerajaan Kutai. Demak benar-benar menjadi tonggak perjuangan penyebaran Islam pada dasawarsa pertama di abad ke-16.
Setelah runtuh pun, Kesultanan Demak masih melahirkan kerajaan-kerajaan Islam lain yang terus bermunculan, seperti Kerajaan Pajang hingga Mataram. Demak menjadi pintu ibu kandung lahirnya kerajaan-kerajaan Islam di tanah Jawa. Kesultanan ini pula yang pertama kali mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru Jawa.
"Islamisasi yang terjadi di beberapa kota pesisir utara Jawa dari bagian timur sampai ke barat lambat laun menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan Islam. Berturut-turut dari Demak ke arah barat muncul Cirebon dan Banten dan dari Demak ke arah pedalaman muncul kerajaan Pajang dan terutama Kerajaan Mataram," ujar Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Islam di Indonesia.