REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto meminta agar para saksi ikut membantu proses penyelidikan kasus penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, akhir pekan lalu.
"Kita beri dorongan dan dukungan kepada siapa pun yang bisa memberikan informasi kepada Polri untuk tidak segan dan takut memberikan informasi supaya segera diusut siapa yang bertanggung jawab," kata Djoko saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (27/3).
Polri sendiri melansir sudah memeriksa lebih dari 25 saksi telah dimintai keterangan seputar penyerangan di Lapas Cebongan. Hingga kini Polri masih terus mendalami kasus penembakan di Lapas Cebongan.
Djoko optimistis ada saksi-saksi yang belum berbicara sehingga pelaku belum bisa diringkus. Ia menekankan peran LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) untuk ikut ambil bagian dalam upaya mencari pelaku penyerangan di Lapas Cebongan. Karena itu, Djoko meyakinkan agar para saksi bisa memberikan informasi akurat.
"Jadi, saksi juga tidak harus takut kalau memang bisa memberikan keterangan yang baik kepada Polri," ujar Djoko.
Ditemui secara terpisah, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan dan fokus terkait insiden di Lapas Cebongan. Hasil penyelidikan dikatakannya belum keluar.
"Masih dalam proses penyelidikan. Kita focus itu. Olah TKP kemudian uji balistik di labolatorium forensik. Kita tunggu hasilnya," kata Timor.