REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wacana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicalonkan menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat bisa melukai hati rakyat.
Meski hanya sosok SBY yang dinilai mampu menjadi penyelamat partai berlambang bintang mercy itu."Janganlah SBY jadi ketum, melukai hati rakyat,"tegas Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/3).
Usulan DPD dan DPC Demokrat dinilai Sutan hanya ditujukan agar tidak ada lagi kubu-kubu dalam tubuh partai. Pengerucutan nama ketum ke arah SBY, kata Sutan, hanya sebagai perekat saja.
Sehingga sebelum KLB berlangsung tidak terjadi faksionalisasi dari kubu-kubu tertentu. Sebagai sosok yang telah mengetahui anatomi Partai Demokrat, SBY disebut Sutan pasti akan mengambil sikap bijaksana.
"Apa kata dunia dan komentar mertua kalau SBY ketum dan Sekjen Pak Ibas. Macam gak ada kader lain," ungkap Ketua Komisi VII DPR itu.
Memang, lanjut Sutan, SBY memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pimpinan organisasi dan negara. Tetapi, jika dipaksakan menjadi ketua umum partai sedangkan masih menjabat presiden, menurut Sutan itu kurang elok.
Apalagi sekjen Demokrat saat ini juga dipegang oleh putera SBY Edhie Baskoro Yudhoyono. Sementara, KLB hanya diagendakan untuk memilih ketua umum. Bukan untuk mengganti struktur kepengurusan partai.